Oleh Syaiful Ahdan
Ketika sebuah device, misalkan server atau workstation yang terpasang pada sebuah sistem jaringan komputer dikenal dengan istilah host. Setiap host yang terhubung ke dalam sebuah jaringan harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan host lainnya. Komunikasi di antara host tidak hanya dapat dilakukan di sebuah layer saja. Host juga dapat saling berkomunikasi pada tiap-tiap layer. Masing-masing layer menggunakan metode pengalamatan agar antar host dapat saling berkomunikasi. Terdapat banyak protocol yang menyediakan system pengalamatan. Dalam pembahasan ini kita hanya akan membahas metode pengalamatan yang digunakan oleh arsitektur jaringan TCP/IP.Metode pengalamatan pada layer aplikasi disediakan host. Metode penamaan ini mengijinkan host untuk dikonfigurasi dengan nama yang mudah diingan. Sistem pengalamatan ini yang dapat langsung dilihat oleh pengguna.
Nomor port merupakan metode pengalamatan layer internet. Saat ini banyak digunakan IP versi 4, menggunakan 32 bit biner dan system bilangan yang digunakan adalah sistem bilangan desimal.
Sedangkan alamat MAC media acces control merupakan metode pengalamatan di layer network acces. Dikenal pula dengan istilah hardware address. Menggunakan 48 bit biner atau 12 digit hexadesimal.
Di antara ke empat metode pengalamatan yang dimiliki oleh arsitektur TCP/IP, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pengalamatan di internet layer, yakni alamat IP. Setiap device yang terhubung ke jaringan TCP/IP membutuhkan paling sedikit satu alamat IP yang bersifat unik, tidak boleh ada dua atau lebih host yang menggunakan alamat IP yang sama.
Alamat IP menggunakan system bilangan desimal, penulisannya seperti berikut:
• 20.1.3.5
• 172.18.10.10
• 192.168.100.50
ketiga alamat IP di atas terbentuk dari 32 bit bilangan biner, kita ambil contoh salah satu dari ketiga alamat tersebut
Masing-masing kelompok titik bilangan desimal diwakili oleh 8 bit bilangan biner, secara detail proses konversi dari bilangan desimal ke biner adalah sebagai berikut:
Karena masing-masing kelompok titik terbentuk dari 8 bit biner, maka bilangan maksimal alamat IP adalah 255 dan alamat IP terkecil adalah 0
IP address terbagi ke dalam lima kelas, yakni kelas A,B,C,,D dan E. nilai oktet pertama pada IP address menentukan kelas dari sebuah alamat IP
Dalam gambar tidak terlihat alamat 127. alamat tersebut tidak digunakan untuk mengalamati host atau pun network. Alamat 127 merupakan alamat yang digunakan untuk fasilitas utilitas. Contohnya alamat 127.0.0.1 digunakan untuk memeriksa hubungan ke diri sendiri, dengan menggunakan perintah ping 127.0.0.1
Alamat IP terdiri dari dua bagian, yakni:
Network ID
Network ID merupakan identitas alamat dari sebuah jalur. Semua device yang terhubung pada jalur fisik yang sama harus memiliki network ID yang sama.
Host ID
Host ID merupakan identitas bagi host (workstation, server, interface router, dan device lain yang terhubung ke jaringan)
Mekanisme pembagian network ID dan Host ID diatur oleh nilai Subnet Mask. Masing-masing kelas telah memiliki nilai default subnet mask kecuali kelas D dan E yang tidak memiliki subnet mask.
PENGELOMPOKAN CLASS DAN TIPE IP ADDRESS
Dalam pengaturan IP Address dikenal pembagian kelas (class), yaitu class A, B, C. tujuan pembagian class ini adalah untuk mengantisipasi jumlah komputer yang terhubung ke dalam jaringan. Karena tiap class mempunyai batas maksimal jumlah client yang bisa terkoneksi, class C mempunyai batas maksimal paling sedikit, sedangkan class A mempunyai batas maksimal paling banyak
Tabel diatas bisa dijadikan patokan dalam hal menentukan class dalam jaringan yang kita bangun. Misalnya kita membangun sebuah jaringan dengan jumlah client 3000 unit, maka class yang kita pilih adalah class B. apabila kita memilih class C, maka akan ada 46 client yang tidak terdeteksi oleh jaringan ( karena class C jumlah maksimal clientnya 254.
Dalam hal pembagian class ini, IP address dibedakan menjadi dua tipe, yaitu IP private dan IP Public
IP Public
IP Private merupakan alamat IP yang dipakai apabila jaringan terkoneksi ke internet. Pengaturan IP Public umumnya sudah ditentukan oleh internet service provider (ISP) dimana kita berlangganan. Jadi kita tidak perlu mengatur secara manual.
Secara umum pembagian class untuk IP Public adalah seperti dibawah ini
IP Private
IP Private digunakan apabila jaringan hanya sebatas jaringan lokal saja (LAN atau Intranet). Tidak seperti IP Public, Pengaturan IP Private harus dilakukan secara manual. Cara pengaturan class dan nomor yang digunakan juga berbeda dengan IP Public. Dibawah ini adalah pengelompokan class untuk IP Private
Subnet Mask (netmasking)
Setiap jaringan TCP/IP memerlukan apa yang disebut subnet mask (netmasking). Fungsi dari seubnet mask adalah:
- untuk menentukan apakah jaringan yang kita bangun merupakan jaringan global atau
lokal.
- Memisahkan antara alamat network dan alamat host.
- Menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan.
Pengaturan subnet mask tergantung dari class pada jaringan. Pengaturannya adalah
seperti dibawah ini.
Contoh Pengalamatan:
Dua buah komputer atau lebih akan dapat saling terkoneksi secara langsung jika terdapat dalam network address ( Network ID) yang sama.
IP = IP Address
SM = Subnet Mask
Tidak ada komentar:
Posting Komentar